NEGARA DAN KEKUASAAN





Berikut adalah berbagai sistem pemerintahan yang dianut oleh negara-negara dunia.


Berdasarkan Kontrol Kekuasaan
1. Meritokrasi (Meritocracy)
Pemegang pemerintahan pada meritokrasi diberikan berdasarkan pada kemampuan, keterampilan dan kontribusi yang mereka lakukan untuk masyarakat.

2. Geniokrasi (Geniocracy)
Diajukan oleh Rael, pemimpin gerakan Raelian pada tahun 1977, geniokrasi pada dasarnya adalah pemerintahan yang dijalankan oleh kelompok orang bijak dan cerdas.
Kreativitas, kemampuan memecahkan masalah dan IQ tinggi akan menjadi kriteria bagi orang-orang yang duduk di pemerintahan.

3. Kratokrasi (Kratocracy)
Jenis pemerintahan di mana pemimpin naik ke kekuasaan dan terus mempertahankannya melalui penggunaan kekuatan.
Mereka adalah pemimpin yang tidak segan mengintimidasi dan menakuti agar tetap bisa berkuasa.

4. Teknokrasi (Technocracy)
Dalam teknokrasi, dokter, insinyur atau arsitek dipilih untuk menjalankan negara.
Ini merupakan sistem pemerintahan yang memberikan posisi penting pada para profesional yang memiliki keahlian tertentu.

5. Otokrasi (Autocracy)
Dalam otokrasi, kekuasaan berpusat di tangan hanya satu individu. Dia tidak tunduk pada apapun, serta tidak memiliki batasan.

6. Despotisme (Despotism)
Meskipun mirip dengan autokrasi dengan kekuasaan yang berpusat pada individu tunggal, dalam despotisme penguasa memperlakukan warganya seperti budak, sering dengan melakukan genosida dan pembunuhan massal.
Contohnya adalah pemerintahan despotik Idi Amin di Uganda pada 1970-an.

7. Kediktatoran (Dictatorship)
Sistem pemerintahan ini juga dipegang satu individu yang memiliki kendali mutlak pada suatu negara.
Diktator merebut kekuasaan melalui kudeta militer atau dipilih oleh penguasa di bawah pemerintahan yang berbeda dan kemudian merebut kekuasaan.
Contoh terbaik kediktatoran adalah Adolf Hitler pada era Nazi Jerman.

8. Fasisme (Fascism)
Fasisme didasarkan pada propaganda nasionalisme dan kebanggaan patriotik serta diperintah oleh pemimpin tunggal yang merupakan bagian dari kelompok lebih besar yang mengikuti filosofi yang sama.
Fasisme bergantung pada sentimen nasionalisme untuk menguasai orang-orang dan menindas kebebasan mereka. Italia di bawah diktator Benito Mussolini adalah negara fasis.

9. Monarki Absolut (Absolute Monarchy)
Pada sistem ini, raja merupakan kepala negara sekaligus mengontrol pemerintahan. Konstitusi formal mungkin tidak terdapat dalam negara tersebut.
Brunei, Swaziland dan Oman merupakan contoh negara monarki absolut.

10. Monarki Konstitusional (Constitutional Monarchy)
Di sini, kekuasaan dan hak-hak raja dibatasi oleh konstitusi. Contoh negara monarki konstitusional adalah Jepang, Selandia Baru dan Denmark.

11. Dwikekuasaan (Diarchy)
Ini juga merupakan jenis monarki di mana negara dikuasai oleh dua kepala negara.
Mereka mendelegasikan sebagian tanggung jawab kepada orang lain, namun pemerintahan selalu berada di tangan kedua pemimpin.
Contoh modern adalah Andorra di mana terdapat dua kepala negara, Presiden Perancis dan Uskup Urgell.

12. Monarki Federal (Federal Monarchy)
Negara dalam monarki federal adalah sebuah federasi negara yang memiliki raja atau kepala negara berbeda tetapi diperintah oleh satu raja yang merupakan kepala dari seluruh federasi.
Contohnya adalah Kerajaan Belgia dan Kerajaan Spanyol.
13. Bankokrasi (Bankocracy)
Dalam bentuk pemerintahan ini, perbankan dan lembaga keuangan memiliki kekuasaan untuk membuat undang-undang.

14. Korporatokrasi (Corporatocracy)
Sederhananya, korporatokrasi adalah ketika perusahaan mengambil alih pemerintahan suatu negara.
Terdapat beberapa penggambaran fiksi korporatokrasi, terutama dalam film Aliens (1986) di mana perusahaan Weyland-Yutani menguasai sebagian besar dunia dan mendanai eksplorasi luar angkasa.

15. Mobokrasi (Mobocracy)
Pemerintahan oleh massa atau gerombolan. Dalam sistem ini, populasi umum mengambil alih pemerintahan ke tangan mereka sendiri.
Hal ini biasanya digunakan dalam konteks negatif, ketika hukum dan ketertiban rusak, dan diikuti massa yang melakukan kekerasan serta pemberontakan terhadap otoritas.


Berdasarkan Cara Memperoleh Kekuasaan
1. Totaliter (Totalitarian)
Pada pemerintahan totaliter, para pengambil keputusan berasal dari atau berafiliasi dengan partai tertentu dan berusaha mengontrol setiap aspek kehidupan masyarakat, sering atas nama patriotisme atau suatu ideologi ekonomi.
Uni Soviet adalah contoh pemerintahan totaliter, begitu pula Italia di bawah diktator fasis Benito Mussolini.

2. Otoriter (Authoritarian)
Pemerintahan ini dijalankan oleh sekelompok orang yang meskipun tidak seketat pemerintah totaliter, mereka memiliki sistem dan administrasi yang sangat terpusat.
Pemerintahan otoriter bisa berisi pejabat yang tidak terpilih atau cukong kekuasaan yang memiliki banyak pengaruh.

3. Demarsi (Demarcy)
Pernah dipraktekkan di Athena kuno sebagai sistem untuk memilih pejabat publik, demarsi menunjuk orang-orang untuk menjabat berbagai posisi melalui undian.
Kandidat yang terlibat dalam undian umumnya berasal dari status sosial dan ekonomi tertentu dalam masyarakat.

4. Demokrasi (Democracy)
Dalam demokrasi, rakyat memilih wakilnya untuk memegang berbagai posisi pemerintahan.
Terdapat berbagai partai politik yang bersaing dalam pemilu dan berusaha memikat pemilih dengan janji kampanye dan program-programnya.

5. Demokrasi Langsung (Direct Democracy)
Ini adalah versi ekstrim dari demokrasi di mana orang-orang mewakili diri mereka sendiri, dengan semua keputusan diambil langsung oleh rakyat melalui voting atau referendum.

6. Demokrasi Liberal (Liberal Democracy)
Demokrasi liberal adalah apa yang dianut banyak negara saat ini.
Sistem ini disebut pula demokrasi perwakilan dimana rakyat memilih wakil mereka untuk membuat perundangan dan peraturan lain.

7. Demokrasi Sosial (Social Democracy)
Merupakan variasi dari demokrasi dengan penekanan pada pemberian hak-hak sosial tertentu kepada warga seperti layanan kesehatan, pendidikan dan jaminan sosial.
Demokrasi sosial merupakan bagian dari banyak sistem politik di seluruh dunia dan menjadi ideologi sebagian partai politik.

8. Ergatokrasi (Ergatocracy)
Ini adalah jenis pemerintahan di mana kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat kelas pekerja yang disebut kaum proletar.
Seringkali para pemberontak yang berhasil mengambil alih kekuasaan melalui revolusi kekerasan akan mengubah masyarakat menjadi sosialis atau komunis dan mengklaim mereka telah memberikan kembali kekuasaan kepada rakyat.

9. Kritarki (Kritarchy)
Pada kritarki, hakim memerintah semua orang. Ahli hukum adalah yang membuat dan memberlakukan semua hukum negara dan bertanggung jawab atas penyelesaian sengketa.
10. Plutokrasi (Plutocracy)
Pemerintahan yang diselenggarakan oleh orang kaya dan berkuasa.
Plutokrasi sering dijadikan konotasi negatif ketika para penguasa, apakah mereka menjadi bagian dari republik atau demokrasi, adalah orang-orang kaya dan memiliki kedudukan sosial tinggi.

11. Stratokrasi (Stratocracy)
Dalam pemerintahan ini, militer dan pemerintah identik satu dengan yang lain.
Pengabdian di militer menjadi kriteria utama dalam memilih suatu posisi kepemimpinan.

12. Teokrasi (Theocracy)
Pemerintah jenis ini dijalankan oleh gereja atau badan keagamaan lainnya.
Hanya anggota ordo religius yang diizinkan masuk ke posisi kekuasaan. Vatican City adalah contoh teokrasi.

13. Sosialisme Libertarian (Libertarian Socialism)
Pemerintahan sosialis libertarian pada dasarnya adalah sebentuk pemerintahan demokratis tetapi tidak mengijinkan kepemilikan pribadi atas faktor-faktor produksi dan menganggap prinsip kapitalisme, seperti upah minimum, sebagai kejahatan sosial.
Pemerintahan ini tetap memungkinkan seseorang memiliki kepemilikan pribadi – tidak seperti komunisme – tetapi menentang birokrasi.


Berdasarkan Pembagian Kekuasaan
1. Republik (Republic)
Republik bisa mencakup berbagai jenis pemerintahan yang telah disebutkan sebelumnya, yang didefinisikan sebagai masyarakat yang tidak memiliki monarki serta rakyat yang memiliki kontrol atas pemerintah, baik melalui perwakilan atau langsung.

2. Republik Parlemen (Parliamentary Republic)
Pada sistem pemerintahan ini kepala negara tidak memiliki kekuasaan eksklusif, tetapi berbagi dengan seorang pejabat terpilih, sering merupakan Perdana Menteri.
Terdapat pula parlemen di mana persoalan hukum, ekonomi, dan kebijakan lain dibahas dan disahkan.

3. Republik Federal (Federal Republic)
Sebuah republik federal memiliki beberapa negara bagian dengan pemerintahan independen tetapi berada di bawah pemerintah pusat atau pemerintah federal.
Contoh negara yang menganut sistem ini adalah Amerika Serikat, Swiss, India, Rusia, dan Meksiko.

4. Republik Islam (Islamic Republic)
Sebuah republik di mana pemerintahan dilakukan sesuai dengan Hukum Islam dapat dianggap sebagai Republik Islam. Contohnya adalah Pakistan dan Afghanistan.

5. Republik Sosialis (Socialist Republic)
Pada republik sosialis, warga tidak diperkenankan untuk memilih dengan tujuan negara difokuskan pada mencapai tatanan sosialisme.
Negara seperti ini umumnya memiliki sistem satu partai dan menganut kebijakan terpusat. Contohnya adalah Republik Rakyat Cina.

6. Monarki Federal (Federal Monarchy)
Sebuah sistem federal dimana terdapat banyak negara bagian yang diperintah raja, tetapi memiliki satu raja sebagai kepala negara.


Berdasarkan Klasifikasi Ekonomi
1. Kapitalisme
Sebuah negara yang mempraktekkan ekonomi pasar bebas dan persaingan sempurna.
Warga negara dapat mencari nafkah, memiliki properti, dan membeli barang serta jasa sesuai dengan pendapatan mereka.
Negara kapitalis bisa memiliki jenis pemerintahan demokrasi, federal, oligarki atau bahkan aristokrasi.

2. Sosialisme
Mirip dengan sistem republik sosialis, alat-alat produksi dikuasai oleh pemerintah yang menyediakan pelayanan dasar kepada masyarakat seperti pendidikan dan kesehatan.
Namun, orang-orang tetap diperbolehkan memiliki harta pribadi dan terlibat dalam perdagangan.

3. Komunisme
Di sini warga negara tidak diperkenankan memiliki alat produksi dan kepemilikan pribadi.
Semua kebutuhan diproduksi oleh negara dan didistribusikan ke masing-masing individu sesuai dengan kebutuhannya.
Struktur kekuasaan di pemerintahan komunis sering terpusat dan konservatif.

4. Feodalisme
Bentuk pemerintahan lama dimana raja memberi porsi besar tanah kepada bangsawan dan mengijinkan mereka mempekerjakan pekerja dan menarik pajak.
Pemerintahan ini terutama banyak diadopsi sebelum abad ke-18, di bawah sistem monarki.


Bentuk Pemerintahan Lain
1. Anarki (Anarchy)
Anarkisme adalah suatu keadaan dimana tidak terdapat pemerintahan formal yang mengontrol masyarakat.
Anarki dalam konteks politik dapat didefinisikan sebagai sebuah masyarakat tanpa negara yang mengatur dirinya sendiri dan ditandai dengan lembaga sederhana yang tidak memiliki struktur kekuasaan.
Anarkisme sering memiliki konotasi negatif sebagai keadaan kerusuhan atau perlawanan dengan kekerasan terhadap otoritas.

2. Junta Militer (Military Junta)
Junta adalah kata Spanyol yang berarti pertemuan. Junta militer berarti adanya sekelompok perwira militer yang menguasai pemerintahan suatu negara.
Mereka merebut kekuasaan dari pemerintah melalui kudeta dan berbagi kekuasaan di antara mereka sendiri.

Sumber : https://www.amazine.co/40014/daftar-40-bentuk-pemerintahan-negara-dunia/